Sumber Seru88, mengkonfirmasi jika Chelsea selangkah lagi akan mendatangkan Enzo Maresca sebagai pelatih baru dari Leicester City. Sebelumnya klub asal London itu baru saja berpisah dengan Mauricio Pochettino lewat kesepakatan bersama.
Baik pihak Chelsea maupun Maresca telah mencapai kesepakatan terkait dengan proyek tim dan gaji. Maresca akan menandatangani kontrak dengan durasi 2 tahun dengan opsi perpanjangan selama 1 tahun.
Saat ini, Chelsea sedang bernegosiasi dengan Leicester City yang kabarnya meminta mahar sebesar 10 juta Euro untuk melepas Maresca ke Stamford Bridge. Dalam beberapa hari kedepan Maresca diprediksi akan resmi menjadi pelatih Chelsea.
Pamor Maresca meroket sejak keberhasilannya membawa Leicester City naik kasta ke Liga Primer Inggris. Sejumlah tim baik dari Liga Primer maupun luar tanah Inggris tertarik memboyong mantan pelatih Parma ini.
Seru88 News : Bersama Maresca, Chelsea Ingin Tiru Arsenal
Sebelum memilih Maresca, Chelsea memiliki beberapa kandidat pelatih. Mulai dari Kieran Mckenna, Thomas Frank hingga Sergio Conceicao. Namun pada akhirnya petinggi Chelsea yang terdiri dari Behdad Eghbali dan Paul Winstanley menjatuhkan pilihan pada pelatih asal Italia itu.
Ada keyakinan bahwa Maresca akan cocok dengan rencana jangka panjang klub dan juga petinggi Chelsea terkesan dengan pengetahuan taktiknya. Latar belakangnya, bekerja sebagai asisten Pep Guardiola di Manchester City juga dipandang sebagai nilai positif.
Penunjukan Maresca rencananya digunakan untuk meniru proyek yang dilakukan Arsenal bersama Mikel Arteta. Baik Arteta maupun Maresca merupakan mantan asisten pelatih Pep Guardiola di Manchester City sehingga punya pendekatan taktik yang sama.
Maresca juga dipercaya mampu mengembangkan pemain-pemain muda Chelsea mengingat mayoritas skuad mereka saat ini masih berada di angka 24 tahun.
Seru88 Analysis : Maresca, Punya Obsesi Taktikal yang Sama Dengan Guardiola
Dari segi taktikal, Leicester City asuhan Maresca akan menerapkan formasi 4-3-3 yang berubah menjadi 4-5-1 saat bertahan dan 3-2-5 saat menyerang. Namun formasi ini tidak bersifat rigid karena Maresca selalu melihat lawan yang dihadapinya lebih dulu.
Dengan formasi tersebut, sepanjang musim 2023-2024, Leicester banyak mendominasi penguasaan bola dalam banyak pertandingan. Pendekatan Maresca ini nyaris sama dengan sang guru, Pep Guardiola yang terobsesi dengan total domination lewat ball possession.
Leicester menghasilkan xG 1.76 serta hanya kemasukan xG 1.1. Jumlah yang sangat berimbang antara menyerang dan bertahan. Keseimbangan ini menjadi faktor utama mengapa Leicester menjuarai Champions musim ini. Faktor ini tentu menjadi salah satu pertimbangan Chelsea ketika memilih Maresca.
Sang Pekerja Keras dan Dekat Dengan Anak Asuhnya
Maresca juga dikenal sebagai pelatih yang gila kerja dan selalu lapar untuk memenuhi ambisi pribadi dan juga tim. Ketika baru dilantik oleh Leicester City, hal pertama yang dilakukan olehnya adalah melihat semua tayangan ulang pertandingan Leicester ketika terdegradasi dari Liga Primer Inggris 2022-2023.
Dia juga kerap menghabiskan waktu berjam-jam untuk melihat tayangan ulang lawan yang akan dihadapi Leicester sebelum pertandingan. Tidak heran jika banyak pundit dan pemain Leicester saat ini menyebut Maresca sebagai seorang “Workaholic Coach”.
Dari segi man management, Maresca tidak menciptakan gap antara dirinya dengan pemain. Dia bahkan terkenal dekat dengan anak asuhnya. Hal ini tidak hanya terbatas pada hanya masalah sepakbola saja, Maresca juga tertarik berdiskusi tentang banyak hal dengan pemainnya.
“Hal yang tidak saya sukai dan toleransi adalah attitude jelek dan hilangnya respek pemain kepada saya. Tapi saya terbuka untuk berbicara dengan pemain tentang hal yang ada di dalam lapangan maupun di luar lapangan” Ucap Maresca seperti dilansir Seru88.
Setelah gagal dengan Thomas Tuchel, Graham Potter, Frank Lampard (Interim) dan Mauricio Pochettino, menurut Seru88 fans Chelsea boleh berharap Maresca sanggup membawa Chelsea bangkit musim depan.