Lompat ke konten

Seru88 Bola Profile : Cole Palmer, Sang Maestro Kidal Dari Stamford Bridge

Menurut statistik seru88 bola, Cole Palmer tengah diambang masuk buku rekor Liga Inggris sebagai pemain di bawah 22 tahun yang mampu menciptakan total kombinasi 30 gol dan assist. 

Sebelumnya hanya ada dua pemain yang mampu melakukan hal fantastis tersebut. Cristiano Ronaldo pada 2007-2008 dan Erling Haaland bersama Manchester City di musim lalu. 

Tentu tak sulit bagi Palmer untuk  mencatatkan namanya dalam buku rekor eksklusif tersebut bersama Ronaldo dan Haaland. Saat ini mantan pemain akademi Manchester City ini sudah mencetak 20 gol dan 9 assist, hanya perlu 1 gol atau assist lagi untuk masuk ke dalam rekor itu.

Palmer sendiri saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di jagad sepakbola Inggris karena baru saja memborong 4 gol saat melawan Everton. Tambahan 4 gol itu membuat Palmer kini sejajar dengan Haaland di puncak daftar top skor EPL. 

Tentu ini fakta yang menarik karena Palmer bukanlah striker murni seperti Haaland. Oleh sebab itu, Seru88 bola akan mengajak para pembaca untuk membedah lebih dalam sosok Cole Palmer dari segi teknis.

Atribut Teknik Palmer Adalah Replika Juan Mata

Khawatir tak mendapat tempat reguler di Manchester City, Palmer memutuskan untuk hijrah ke Stamford Bridge dengan banderol yang menurut seru88 bola sebesar 40 juta Euro. Transfer ini menjadi win-win solution bagi Chelsea dan juga Palmer sebagai pemain.

Bagi  Chelsea, Cole Palmer adalah seorang dewa penyelamat di musim ini karena kebuntuan striker mereka seperti Nicolas Jackson dan Christopher Nkuku dalam urusan mencetak gol. Namun Palmer mampu menggantikan peran para striker Chelsea tersebut dan tampil menggila dengan torehan 20 gol.

Palmer bukanlah tipe striker tradisional nomor 9 . Posisi naturalnya secara teknis lebih sebagai pemain nomor 10 atau sebagai winger dalam formasi yang menggunakan 3 striker. Meskipun bukan striker, Palmer tetap menjadi pencetak gol yang efektif. 

Sembilan dari 20 gol yang dicetaknya musim ini memang berasal penalti. Namun dari statistik non-penalty expected goal (xG), Palmer mencatatkan nilai 7.9 yang berarti dia mampu mengkonversi peluang jadi gol secara efektif . Hal ini karena koleksi gol non-penalti milik Palmer adalah 11, lebih besar dari nilai xG miliknya. Tak jarang bahkan Palmer mencetak gol tendangan jarak jauh dari luar kotak penalti. ‘

Torehan 9 assist musim ini juga menjadi bukti jika Palmer punya pengambilan keputusan yang baik dan selalu tenang ketika dalam pertandingan. Senjata andalannya adalah mengirimkan umpan terobosan melengkung ke dalam kotak penalti lawan. 

Dia sanggup menciptakan distraksi kepada bek lawan melalui pergerakan tanpa bola. Begitu juga dengan gaya dribbling-nya yang cenderung memaksa bek lawan untuk selalu mundur, mirip seperti gaya dribbling Jack Grealish.

Semua atribut teknis yang dimiliki oleh Palmer ini seakan mengajak fans Chelsea untuk bernostalgia melihat Juan Mata, pemain pujaan Stamford Bridge satu dekade silam. 

Seru88 Bola : Dipuji Legenda Karena Bermental Baja

SERU88

Palmer tak hanya unggul dalam segi teknis, dirinya juga banyak mendapat pujian karena selalu tenang dan punya mental baja di usia yang baru menginjak 20 tahun. Hal ini juga terbukti ketika Chelsea melakoni laga-laga besar, dengan tekanan tinggi dimana Palmer menjadi sosok krusial dalam partai itu. 

“Kita berbicara tentang seorang pemain yang memiliki kekuatan mental baja. Semua hal dilakukannya dengan sangat tenang dan terukur.” Ucap Alan Shearer legenda Newcastle United

Palmer bahkan berani mengambil penalti krusial ketika Chelsea melakoni laga big match melawan Tottenham Hotspurs, Arsenal, Manchester City dan Manchester United. Semua penalti itu dilakukannya dengan tenang dan tanpa merasa ragu sedikit pun. 

Kualitas mental yang dimiliki Palmer ini tentu istimewa karena ia baru berusia 20 tahun namun mampu mengambil tanggung jawab besar serta mengatasi tekanan layaknya pemain veteran.

Ajang Euro 2024 nanti juga akan menjadi panggung bagi Palmer bersama Timnas Inggris, dirinya sudah diprediksi menjadi skuad inti Gareth Southgate.  Turnamen ini sekaligus menjadi ujian besar bagi mentalitasnya sebagai pemain. Menarik untuk menunggu bagaimana Palmer akan membantu The Three Lions dalam usahanya mengakhiri puasa gelar.